Pada Juni 2001, Sukhoi Civil Aircraft Company (AVPK Sukhoi)
mengumumkan program Russian Regional Jet (RRJ). Russian Aviation, Agensi
Angkasa Rosaviakosmos, dan Perusahaan Boeing bersatu membangun dan
memasarkan Jet Regional Rusia dan Sukhoi. Ilyushin dan Boeing secara
formal menandatangani kesepakatan pada Juli 2001.
Ilyushin
bertanggung jawab pada sertifikasi pesawat. Boeing menangani pamasaran,
termasuk penjualan. Layanan servis dukungan seperti logistik
operasional, perawatan, dan suku cadang juga ditangani Boeing. Pesawat
ini pun diberi nama Sukhoi Superjet 100 pada Juli 2006.
Penerbangan Pertama
Superjet
100 dengan kapasitas 95 kursi ini digulirkan September 2007 di pabrik
perakitan KnAAPO di Komsolmosk-on-Amur, Siberia, Rusia. Penerbangan
pertama terjadi pada Mei 2008.
Pesawat kedua menjalani tes penerbangan pertama pada Desember 2008. Pesawat ketiga pada Juli 2009.
Pada
10 Desember 2009, pesawat ini mulai pengujian ketinggian dan sukses
menjalaninya pada 23 September 2009. Pesawat ini pun meraih sertifikasi
Rusia awal April 2009 dan menerima sertifikasi resmi dari Komite
Penerbangan Interstate Aviation Rusia pada Februari 2011.
Desain
Anggota
Sukhoi Holding, Novosibirsk Aircraft Production Association (NAPO)
memproduksi 40 persen dari bagian RRJ. Mereka menangani bagian hidung,
permukaan ekor vertikal dan horizontal, serta unit daya tambahan.
Para
Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association (KnAAPO) selaku
anggota Sukhoi Holding membuat sayap belakang. Perakitan final RRJ
berlangsung di Komsomolsk-on-Amur.
Superjet 100 telah memenuhi syarat tingkat kebisingan darat yang diatur standardisasi ICAO Bab 4 dan FAR 34 Bagian 4.
Pada
Maret 2005, perusahaan Sogitech dari Perancis dan Pesawat Penerbangan
Sipil Sukhoi sepakat menandatangani pengembangan spesifikasi untuk
membuat publikasi interaktif teknis elektronik dalam rangka mendukung
layanan purna jual.
Dek dan perangkat avionik disuplai oleh
Thales. Dek penerbangan sama dengan desain pesawat Airbus A380.
Perangkat avionik termasuk tampilan kokpit, komunikasi, navigasi, dan
sistem pengamatan juga disiapkan Thales mulai Juni 2005.
CMC
Electronics menjadi pemasok sistem manajemen penerbangan CMA-9000.
Leibherr Aerospace, yang berbasis di Toulouse, Perancis dan Pusat Desain
Voscod di Rusia bertanggung jawab atas sistem pengendalian penerbangan
RRJ. Leibherr juga mengembangkan kontrol udara dan sistem pendingin.
Dua Mesin
Menurut laman Aerospace-technology.com,
Superjet 100 didukung dua mesin di bawah pesawat. Snecma Moteurs dan
NPO Saturn telah mendirikan perusahaan patungan, Powerjet untuk
menghasilkan mesin turbofan SaM146. Setiap mesin ini mendapat nilai 62kN
hingga 71kN.
Mesin juga dilengkapi dengan otoritas kontrol digital elektronik
penuh (Full Authority Digital Electronic Control atau FADEC) dari
Snecma. Sistem mesin bertekanan rendah dikembangkan oleh NPO Saturn.
Institut
Riset Penerbangan Gromov menandatangani perjanjian dengan Snecma
Moteurs untuk mengembangkan mesin uji Ilyushin Il-76 untuk mesin kipas
turbo SaM146. Uji terbang untuk mesin dimulai pada Desember 2007.
Tenaga Pesawat
Perusahaan berbasis di
Perancis, Intertechnique memasok sistem pengisian bahan bakar. Pesawat
ini memiliki kapasitas bahan bakar 13.135 liter (10.600 kg).
Pasokan
daya tambahan pesawat dirancang Honeywell dan MMPP Salyut. Pesawat ini
juga dilengkapi sistem listrik Hamilton Sundstrand dan penekan api
Wright Curtiss.
Perangkat Pendaratan
Superjet
100 mendapat perlengkapan perangkat pendaratan roda gigi kembar tipe
roda tiga. Sistem pengereman Sukhoi, roda Goodrich, dan rem juga telah
disiapkan oleh Messier-Dowty. Empat roda ditawarkan sebagai pilihan
untuk unit roda pendaratan utama.
Kendati didukung teknologi canggih, pesawat Sukhoi Superjet 100
hilang kontak Rabu 9 Mei 2012 sekitar pukul 14.50 WIB di Indonesia.
Jenis pesawat yang hilang itu yakni Sukhoi 100 FN RA36801.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Beri komentar yang baik yah :) biar blognya ramai