Saat pindah rumah, Anda dan keluarga akan melalui masa-masa
transisi. Yang paling merasakan perubahan ini tentu adalah anak-anak.
Menurut terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Arlene
Licata-Miller, perubahan ini dapat menimbulkan efek emosional pada anak
yang cukup intens, bahkan bisa lebih dari yang disadari para orangtua.
Untuk
itu, sebagai orangtuanya Anda sebaiknya ikut berperan aktif dalam
menyiapkan anak menghadapi perubahan dalam hidupnya. Licata-Miller
menyarankan para orangtua untuk bersikap proaktif dan berbicara dengan
anak-anak secara terus-terang, sambil membuka diri untuk menerima opini
atau ungkapan perasaan apa pun yang mungkin disampaikan oleh anak-anak.
"Duduklah
bersama mereka, jelaskan seputar rencana pindah rumah yang akan
dilakukan. Mengapa harus pindah, ke mana pindahnya, dan kapan. Ajaklah
mereka berkunjung ke rumah baru sebelum hari kepindahan," saran
Licata-Miller.
Bawa mereka berkeliling di area perumahan untuk
melihat keadaan. Datanglah ke sekolah mereka nanti dan bila mungkin,
bertemulah dengan calon guru mereka. Biarkan mereka mengamati keadaan
sekitar yang akan menjadi lingkungan barunya. Jawablah setiap pertanyaan
yang terlontar dari mulut mereka. "Jika ternyata mereka marah, katakan
bahwa tidak apa-apa kalau mereka merasa demikian. Tidak masalah bila
mereka tidak merasa antusias untuk pindah rumah," tambah Licata-Miller
lagi.
Yang juga tak boleh lupa untuk dilakukan adalah membantu
mereka menjalani perpisahan dengan rumah lamanya. "Anda bisa mengajak
mereka mengambil foto dari rumah lama, agar bisa disimpan sebagai
kenangan," anjur Licata-Miller. Atau, Anda bisa mengantar anak
mengucapkan perpisahan dengan teman-temannya di dekat rumah. Inti dari
semua ini adalah untuk membantu anak agar merasa lebih memiliki kendali
terhadap perubahan situasi ini.
Lalu, apa lagi yang bisa Anda
lakukan? Agar anak-anak bisa lebih cepat merasa betah di rumah,
Licata-Miller menganjurkan Anda meminta anak memilih kamarnya sendiri
atau setidaknya warna cat dindingnya. Jangan lupa juga untuk berbicara
pada guru di sekolah baru, agar bisa menolong anak berkenalan dengan
teman-teman maupun kegiatan yang baru.
"Cari tahu apa saja jenis
aktivitas yang bisa dilakukan anak di sekitar rumah Anda. Apa pun
kegiatan olahraga maupun lainnya yang dulu dilakukan anak saat tinggal
di rumah lama, ajak mereka untuk kembali menekuninya di tempat yang
baru. Jadi, mereka tidak akan merasa terlalu kehilangan," begitu
rekomendasi Licata-Miller.
Ketika anak tiba-tiba mogok atau
mengambek, sebaiknya orangtua bersabar dalam menghadapinya. Ingat, kata
Licata-Miller, orangtua adalah orang yang paling berpengaruh dalam
kehidupan anak. Mereka akan selalu berpedoman pada Anda dalam bertindak.
Jika kepindahan ini memang untuk alasan yang positif, nantinya anak
akan baik-baik saja.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Beri komentar yang baik yah :) biar blognya ramai