- Hiperbola yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan atau membesar-besarkan sesuatu yang dimaksud dengan tujuan memberi penekanan pada suatu pernyataan, memperhebat, serta meningkatkan kesan dan pengaruhnya
- Litotes yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya, tujuannya untuk merendahkan diri. Litoses merupakan lawan dari hiperbola. Contoh : Mampirlah ke Gubukku!
- Ironi yaitu gaya bahasa yang berupa sindiran halus, berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna yang sebenarnya. Contoh : Cepat sekali kau datang! aku baru dua jam menunggumu
- Klimaks yaitu gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan. Contoh : Mula-mula Sule berdiri, lalu berjalan perlahan, lama-lama semakin cepat jalannya, dan berlarilah ia meninggalkan teman-temannya yang terpana memangdang kerpergian Amanda.
- Antiklimaks yaitu gaya bahaa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin menurun. Antiklimaks adalah gaya bahasa Kebalikan dari Klimaks.
- Paradoks yaitu gaya bahasa yang menggunakan sesuatu yang seakan-akan bertentangan, tetapi sebenarnya tidak, sebab objeknya berbeda. Contoh : Aku merasa kesepian di tengah keramaian kota Jakarta
- Antitesis yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang berlawanan atau bertentangan artinya. aya bahasa ini bertujuan supaya kedua bagian yang dipertentangkan itu mendapat perhatian. Contoh : Tua muda, pria wanita harus mendapat perhatian dalam keselamatan dan kesehatan kerja
Sumber : Buku LKS Bahasa Indonesia
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Beri komentar yang baik yah :) biar blognya ramai