Perkembangan tehnologi saat ini seperti tidak terbendung. Berbagai alat dengan tehnologi tinggi begitu melekat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari televisi, komputer, laptop, handphone hingga tablet pc. Semua orang seperti tidak bisa lepas dari alat komunikasi yang multi fungsi. Sayangnya, kondisi ini sudah dalam status membahayakan karena telah mengubah pola kehidupan masyarakat.
Larry D. Rosen, seorang psikolog dari California yang konsen dengan kondisi ini menerangkan bahwa sangat mungkin kelekatan seseorang dengan gadget yang dimilikinya dapat membuat seseorang mengalami penyakit mental – terutama mereka yang rentan terhadap narsisme misalnya atau depresi dan gangguan obsesif-kompulsif.
Dalam bukunya “iDisorder: Understanding Our Obession With Technology and Overcoming Its Hold on Us”, Dr Rosen yang telah melakukan riset tentang hal ini memberikan saran dalam menghindari jebakan prilaku menyimpang.
Dalam iDisorder dipaparkan bahwa 70 persen pengguna ponsel mengalami “phantom vibration syndrome”, yaitu merasakan adanya getaran di kantong Anda padahal tidak ada handphone di kantong. Selain itu kecanduan Facebook telah dihubungkan dengan suasana hati remaja yang gampang berubah-ubah. Para peneliti menyebut hal ini sebagai “Depresi Facebook”
Pada dasarnya Dr.Rosen tidak anti tehnologi, ia membenarkan bahwa tehnologi itu berguna, tetapi yang perlu kita perhatikan adalah keseimbangan dan juga kewaspadaan dalam penggunaannya. Salah satu solusi yang disarankan oleh Dr. Rosen untuk menghindari kondisi yang semakin mengkuatirkan adalah perlunya mengambil waktu untuk “puasa tehnologi” secara berkala. Artinya, jika Anda begitu addict dengan BB, berhentilah menggunakannya selama beberapa waktu. Saya tahu hal ini rasanya berat, tetapi hal ini perlu untuk keseimbangan mental kita dan juga hubungan kita dengan orang-orang yang kita kasihi tidak semakin renggang.
Untuk memerangan kecanduan tehnologi, Dr. Rosen juga menyarankan untuk secara teratur selama beberapa menit meninggalkan tehnologi yang kita gunakan seperti computer dan smartphone, lalu terhubung dengan alam. Hal ini bisa Anda lakukan dengan berada di taman, menikmati perjalanan ke gunung atau aktivitas alam lainnya. Hal tersebut dapat mereset otak kita sejenak.
Hal yang terpenting, kurangain cyber conversation atau berbincang di dunia maya baik melalui social media ataupun IM, dan lebih banyak lakukan aktivitas social dan interaksi langsung dengan orang-orang sekitar Anda. Hal ini akan mengurangi rasa tertekan dan akan menghindarkan kita dari mental disorder.
Jadi, mari gunakan tehnologi sebaik mungkin namun perlu diingat untuk membatasinya dan menyeimbangkannya sehingga baik fisik maupun mental kita tetap sehat.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Beri komentar yang baik yah :) biar blognya ramai